Rabu, 22 Juli 2015

secuil vidio IKS.PI


Pesan guru besar IKS.PI Kera Sakti

PESAN ALMARHUM R. TOTONG KIEMDARTO ( GURU BESAR PERGURUAN IKS.PI KERA SAKTI ) SEWAKTU BELIAU MASIH HIDUP

Picture


Jing So Para Warga dan Pendekar IKS.PI Kera Sakti!

Setelah adik disyahkan menjadi seorang Warga / pendekar baik itu Jarak Jauh maupun Jarak Dekat, didalam mempelajari Ilmu IKS.PI Kera Sakti selain cara-cara umum dalam melatih ilmu seperti : Sering diamalkan do’a-do’anya, sekali waktu diamalkan do’a-do’anya sambil bertirakat/puasa serta sering dipraktekkan, misalnya untuk pengobatan orang sakit dan lain sebagainya, ada pesan khusu yang perlu adik ketahui agar sukses dalam mempelajari Ilmu IKS.PI seperti yang telah diajarkan oleh perguruan sebagai berikut :Ilmu itu pusatnya di HATI adik sendiri (pada Bathin – Rohani), karena itu disebut Ilmu Kebathinan/Kerohanian. Jadi ampuh tidaknya Ilmu IKS.PI adik tergantung pada HATI adik sendiri. Kalau HATI adik mantep maka Ilmu itu akan kuat, tetapi kalau hati adik tidak percaya, ragu-ragu atau takut maka Ilmu itu juga akan melemah.Karena itu, bila adik ingin Ilmu IKS.PInya lebih ampuh, lebih meningkat dan lebih mudah menyatu (lebur) didalam jiwa adik, maka HATI adik harus benar-benar MADEP MANTEP PADA IKS.PI, baik pada Perguruannya maupun pada Ilmu yang diajarkan, agar wahyu Ilmu IKS.PI dapat menyatu didalam jiwa adik. Sebab kalau adik hanya sekedar belajar Ilmu IKS.PI tetapi tidak mempunyai semangat dan Jiwa IKS.PI, maka adik akan mengalami kesulitan dalam mempelajari ajaran-ajaran IKS.PI. selain itu adik sebagai Warga/Pendekar IKS.PI harus yakin pada ajaran-ajaran IKS.PI, juga wajib setia dan memperjuangkan IKS.PI dimanapun dan kapan saja adik berada. Sebab yang namanya IKS.PI bukanlah hanya Bapak R. TOTONG KIEMDARTO selaku Guru Besar, bukan pula Pengurus Pusat, Pengurus Cabang atau Pelatih adik, tetapi kita semua termasuk adik yang merasa dirinya Warga / Pendekar IKS.PI KERA SAKTI. Jadi karena IKS.PI itu merupakan kebanggan kita bersama maka kita semua wajib membela dan memperjuangkan agar selain Ilmu IKS.PI kita bertambah ampuh, maka kita semua juga akan mendapat Do’a Restunya Para wali atau Guru-guru didalam sarsilah yang dahulu menjadi Pengamal Ilmu yang sekarang diajarkan di Perguruan IKS.PI Kera Sakti, sehingga kita semua mendapatkan keberuntungan dan ketentraman didalam hidup dengan berkah dari ALLAH SWT.Amiin Yaa Robbul ‘Alamin.Semoga Adik Sukses.

PURASTI BAPURBA JAYADHISA

Picture
PURASTI BAPURBA JAYADHISA adalah merupakan serangkaian penggalan-penggalan kata, yang menggambarkan bagaimana seharusnya jiwa seorang Warga/Pendekar IKS yang sejati. Karena dalam kenyataannya, masih banyak sekali Warga/pendekar IKS yang belum mengerti dan memahami betul tentang isi ke-IKS-an, sehingga banyak Warga/pendekar yang terkadang hatinya ragu-ragu, goncang dan tidak meyakini tentang IKS.
Kata PURASTI BAPURBA JAYADHISA adalah merupakan slogan bagi Warga/pendekar IKS di Wilayah Cabang Mukomuko. Jadi, misalkan ada Warga/Pendekar yang tidak pengesahan di Cabang Mukomuko ditanya tentang ini, pasti mereka tidak mengetahuinya.Makna kata PURASTI BAPURBA JAYADHISA adalah sebagai berikut :PURASTI = PUTERA KERA SEJATI, artinya jita setiap Warga/Pendekar IKS yang memahami, mendalami, menghayati, mengerti dan menjalankan ajaran-ajaran ke-IKS-an.BAPURBA = Baik, Pandai, Jujur dan Bijaksana, artinya :
    

  • Baik, bahwa Putera Kera Sejati harus berlaku baik kepada siapapun juga tanpa memandang miskin – kaya, perbedaan status, profesi, agama, dan lain-lain. Dan kebaikannya adalah kebaikan yang tidak dibuat-buat serta tidak mengharapkan imbalan atau pamrih.
  • Pandai, bahwa Putera Kera Sejati harus bisa dan pandai memilah-milah masalah, sehingga tidak pernah membawa-bawa nama perguruan sendiri maupun perguruan orang lain. Dengan kata lain, bahwa PURASTI harus bisa berjiwa besar dalam menghadapi setiap permasalahan dan bisa membedakan mana yang masalah pribadi dan mana yang masalah perguruan.
  • Jujur, bahwa Putera Kera Sejati harus selalu bertindak jujur dan bisa mempertanggungjawabkan setiap tindakannya, baik kepada dirinya sendiri, terhadap orang lain (masyarakat) dan terhadap tuhan Yang Maha Esa. Karena kejujuran adalah modal utama apabila diri kita ingin dihargai, dihormati dan disegani orang lain (masyarakat).
  • Bijaksana, bahwa Putera Kera Sejati harus bisa arif dalam setiap memutuskan dan mengambil sikap. Disini lebih ditekankan bagaimana cara kita, Warga/Pendekar IKS, dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang ada, baik itu permaslahan pribadi, keluarga ataupun perguruan.
JAYADHISA = Jaya, Abadhi, Sepanjang Masa, artinya :
  • Jaya, memiliki makna bila BAPURBA telah dapat kita pahami dan jalankan dalam langkah kita sehari-hari, dan diselaraskan dengan nilai ke-IKS-an, maka kita akan jaya. Kejayaan disini bukan saja kejayaan perguruan, tetapi lebih dari itu, yaitu kejayaan hati kita. Warga/Pendekar IKS yang BAPURBA akan damai hatinya, sabar dalam segala hal dan selalu tawakal terhadap semua ketentuan Tuhan Yang Maha Agung.
  • Abadhi, adalah menggambarkan kekekalan. Sebagai Warga/Pendekar IKS yang BAPURBA, bila nanti kita telah meninggal dunia, maka nama kita akan dikenang baik oleh orang lain (saudara seperguruan dan masyarakat). Perlu diingat, bahwa hidup ini adalah sarana untuk mencari bekal dikehidupan yang akan datang. Dan juga keabadian itu sendiri mengacu kepada keabadian akan ilmu yang kita miliki, selama kita tetap madep – manteb (setia) kepada perguruan yang kita cinta dengan menjalankan ajaran-ajaran IKS.
  • SepanjangMasa, artinya bahwa kejayaan dan keabadian itu akan berlaku sampai kapan pun juga, bahkan mungkin sampai hari kiamat nanti, selama kita para PURASTI yang BAPURBA tetap terus bersatu teguh mengembangkan ajara IKS (ke-IKS-an), dengan pepatah, “ Selama Mawar Merah Masih Tumbuh di Muka Bumi ini, maka Harumnya Akan Mendamaikan Jiwa dan Selama Itu Pula PURASTI Tak Akan Pernah Hilang, Mati Satu Tumbuh Seribu.”
 

Sejarah IKS.PI

 Sejarah IKS.PI Kera Sakti


( Bpk. R. Totong Kiemdarto )
Pendiri Perguruan Sekaligus Guru Besar
IKS PI Kera Sakti
Perguruan Seni Ilmu Beladiri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti
Merupakan kombinasi dari seni ilmu beladiri kungfu dataran Tiongkok Cina dengan pengembangan teknik ilmu beladiri yang dilakukan oleh pendiri sekaligus Guru Besar perguruan ini dan juga dengan penambahan teknik seni pernafasan ilmu tenaga dalam sebagai pelengkap dalam pelajaran perguruan. 

Sejarah Peguruan 

Perguruan Seni Ilmu Beladiri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti berdiri pada tanggal 15 Januari 1980 di Jl. Merpati No. 45, Kel. Nambangan Lor, Kec Mangunharjo, Kodya Madiun. Adapun nama dari perguruan ini semula adalah IKS.PI. yang artinya adalah Ikatan Keluarga Silat "Putera Indonesia" tetapi ketika perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan "Kera Sakti" dibelakangnya, sebab masyarakat maupun murid murid perguruan lebih mengenal nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama asli perguruan. Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas perguruan sekaligus secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan maka disebutlah IKS.PI. Kera Sakti. 

Sebagai pendiri pertama sekaligus sebagai guru besar dari perguruan ini adalah Bapak R Totong Kiemdarto yang lahir pada tanggal 20 Oktober 1953 di Madiun. Oleh guru besar diajarkan pelajaran silat monyet dan kerohanian untuk memantapkan fisik dan iman dari siswa dan siswi yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional yaitu memujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang sehat lahir maupun batin dan berjiwa PANCASILA. 

Pada mulanya perguruan ini hanya dikenal dilingkungan masyarakat desa Nambangan Lor saja tetapi pada sekitar tahun 1983 beberapa murid angkatan I dan II mulai mengembangkan ajaran perguruan dibeberapa tempat, yaitu SMAN 3 Madiun, Lanuma Iswahyudi dan Dempel. Baru kemudian menyusul berkembang ditempat lain tidak saja diwilayah eks Karesidenan Madiun tetapi juga diluar bahkan sampai keluar pulau Jawa. 

Materi Perguruan 

Didalam metode latihan perguruan ini, terdapat 5 tahapan penting untuk mencapai tingkatan tertinggi dari Perguruan Seni Ilmu Beladiri Kung Fu IKS.PI. Kera Sakti, yaitu : 

1. Tingkat dasar I sabuk hitam dengan lama latihan 6 bulan. 

2. Tingkat dasar II sabuk kuning dengan lama latihan 6 bulan. 

3. Warga tingkat I sabuk biru dengan lama latihan 1 tahun. 

4. Warga tingkat II sabuk merah. 

5. Warga tingkat III sabuk merah strip emas. 

I. Materi Latihan Tingkatan Dasar I Sabuk Hitam 

Untuk latihan awal siswa tingkatan dasar I harus melewati 3 tahapan penting didalam latihan, yaitu : 

1. Tingkatan awal, yaitu materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan dasar perguruan. 

2. Tingkatan menengah, yaitu materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan lanjutan. 

3. Tingkatan akhir, yaitu materi latihan dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke tingkatan dasar II. 

Adapun materi yang diberikan adalah : 

- Teknik Senam Pelemasan dan Yoga 

- Teknik Dasar Pukulan dan Tendangan 

8 teknik dasar pukulan 

5 teknik dasar tendangan 

3 teknik dasar tangkisan 

3 teknik dasar kelitan 

- Teknik Dasar Pernafasan 

3 teknik dasar pernafasan Chi Kung 

- Teknik Dasar Pengembangan Jurus 

teknik dasar jurus kuda kuda Bhesi 

3 teknik dasar jurus pengembangan Way Jien 

3 teknik dasar jurus kombinasi Toan Ta 

3 teknik dasar jurus bantingan San So 

II. Materi Latihan Tingkatan Dasar II Sabuk Kuning 

Untuk latihan awal siswa tingkatan dasar II harus melewati 3 tahapan penting didalam latihan, yaitu : 

1. Tingkatan awal, yaitu materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan dasar lanjutan perguruan. 

2. Tingkatan menengah, yaitu materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan lanjutan. 

3. Tingkatan akhir, yaitu materi latihan dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke warga tingkat I. 

Adapun materi yang diberikan adalah : 

- Teknik Senam Pelemasan dan Yoga 

- Teknik Dasar Pukulan dan Tendangan 

8 teknik dasar tendangan 

- Teknik Dasar Penafasan 

2 teknik dasar pernafasan Chi Kung 

- Teknik Dasar Pengembangan Jurus 

2 teknik dasar jurus pengembangan Way Jien 

2 teknik dasar jurus pengembangan toya 

2 teknik dasar jurus kombinasi Toan Ta 

3 teknik dasar jurus bantingan San So 

III. Materi Latihan Warga Tingkat I Sabuk Biru 

Untuk latihan awal warga tingkat I harus melewati 3 tahapan penting didalam latihan, yaitu : 

1. Tingkatan awal, yaitu materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan perguruan yang lebih rumit. 

2. Tingkatan menengah, yaitu materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan kombinasi. 

3. Tingkatan akhir, yaitu materi latihan dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke warga tingkat II. 

Adapun materi yang diberikan adalah : 

- Teknik Senam Pelemasan dan Yoga 

- Teknik Dasar Pukulan dan Tendangan 

5 teknik pukulan kombinasi lanjutan 

5 teknik tendangan kombinasi lanjutan 

- Teknik Dasar Penafasan 

1 teknik dasar pernafasan Chi Kung 

- Teknik Dasar Pengembangan Jurus 

5 teknik dasar jurus pengembangan Way Jien 

2 teknik dasar jurus kombinasi double stick 

teknik pernafasan tenaga dalam 

IV. Materi Latihan Warga Tingkat II Sabuk Merah 

Untuk latihan bagi warga tingkat II lebih banyak mengacu kepada pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi namun kami meminta maaf karena materi yang diberikan tidak dapat kami sampaikan melalui media ini. 

V. Materi Latihan Warga Tingkat III Sabuk Merah Strip Emas 

Untuk latihan bagi warga tingkat III lebih banyak mengacu kepada pemantapan dari pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi namun kami meminta maaf karena materi yang diberikan tidak dapat kami sampaikan melalui media ini. 

Asas kepemimpinan

11 ASAS KEPEMIMPINAN IKS.PI KERA SAKTI
SUB RANTING KEDUNGDADI



1. Taqwa
Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan taat kepada-Nya.

2. Ing Ngarsa Sung Tulada
Memberi suri tauladan di hadapan anggota.

3. Ing Madya Mangun Karsa
Ikut bergiat serta menggugah semangat di tengah-tengah anggota.

4. Tut Wuri Handayani
Mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang kepada anggota.

5. Waspada Purba Wisesa
Selalu waspada mengawasi, serta sanggup dan memberi koreksi kepada anggota.

6. Ambeg Parama Arta
Dapat memilih dengan tepat mana yang harus didahulukan.

7. Prasaja
Tingkah laku yang sederhana dan tidak berlebih-lebihan.

8. Satya
Sikap loyal yang timbal balik, dari atasan terhadap bawahan dan dari bawahan terhadap atasan dan ke samping.

9. Gemi Nastiti
Kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan pengeluaran segala sesuatu kepada yang benar-benar diperlukan.

10. Belaka
Kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya.

11. Legawa
Kemauan, kerelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukan kepada generasi berikutnya

8 WAJIB IKS.PI

8 WAJIB IKS.PI SUB RANTING KEDUNGDADI

1.BERSIKAP RAMAH TAMAH TERHADAP                                                              MASYARAKAT
2.BERSIKAP SOPAN SANTUN TERHADAP     MASYARAKAT
3.MENJUNJUNG TINGGI KEHORMATAN WANITA
4.MENJAGA KEHORMATAN DIRI DIMUKA UMUM
5.SENANTIASA MENJADI CONTOH SIKAP DAN KESEDERHANAAN
6.TIDAK SEKALI KALI MERUGIKAN MESYARAKAT
7.TIDAK SEKALI KALI MENAKUTI DAN MENYAKITI HATI MASYARAKAT

8.MENJADI CONTOH ATAU MELOPORI USAHA-USAHA UNTUK MENGATASI KESULITAN MASYARAKAT.

IKS.PI KERA SAKTI


Pola kepemimpinan


10 Pola kepemimpinan IKS.PI sub Ranting Kedungdadi

              
Mampu menjaga idealisme, cita-cita dan tujuan.  ibarat memiliki sebuah pelita                 atau kompas, hanya dengan menjaga idealisme dan cita-cita yang dimiliki, kita akan    melampaui segala kegelapan dan tidak akan pernah kehilangan arah dalam menitikarier.

2. Tidak sekedar menjalankan perintah, sekedar bekerja, apalagi asal-asalan, karena hal ini  berarti akan sama dengan keletihan, hasil yang tidak optimal dan karier yang tidak pasti. Sedangkan bagi mereka yang menjalankan tugas dengan semangat untuk berbuat yang terbaik, maka meskipun lelah, meskipun harus banyak mengatasi rintangan, namun buahnya akan terasamanis dan indah.

3. Memiliki kemampuan, daya saing dan keunggulan, yang semuanya ditunjukan untuk meningkatkan kapabilitasdiri pribadi, guna menjadi yang terbaik dan terdepan, dalam lingkup kompetisi yang sehat, ksatria dan mengedepankan norma serta aturan yang benar.

4. Senantiasa membangun kemampuan, keterampilan dan pengetahuan, karena hanya pemimpin yang terampil dan berpengetahuan luas yang akan berhasil dalam menjalankan tugasnya.

5. Senantiasa menjaga profesionalisme.

6. Penuh dedikasi dalam menjalankan tugas.

7. Memiliki kepercayaan diri yang tinggi.

8. Tidak memilih-milih tugas maupun jabatan, karena bukan jabatan yang akan membuat seseorang menjadi besar, namun karena orang yang berhasil akan menjadikan jabatan tersebut sesuatu yang besar maknanya.

9. Tahan terhadap godaan, terutamaterhadap tiga godaan duniawi yang paling sering menjatuhkan seseorang, yakni harta, tahta dan wanita, karena ketiga hal tersebut akan dapat menyebabkan seseorang menempuh segala cara demi mendapatkan yang diinginkan, tampa memperhatikan hukum, aturan dan norma yang berlaku.

10.Taqwa dan dekat kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tampa adanya iman dan taqwa dalam hati seorang pemimpin, maka kehancuran menjadi sesuatu kepastian bagi organisasi yang dipimpinnya.